√ Toko Buku Gunung Agung Akan Tutup Gerai dan PHK Massal Pegawai, Inilah Sejarahnya - AhzaaMedia

Sabtu, 27 Mei 2023

Toko Buku Gunung Agung Akan Tutup Gerai dan PHK Massal Pegawai, Inilah Sejarahnya

Toko Buku Gunung Agung, toko buku legendaris yang dikelola oleh PT GA Tiga Belas, akan segera menutup gerainya pada akhir tahun ini. Perusahaan tersebut juga akan melaksanakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap pegawainya. Langkah ini diambil karena perusahaan menghadapi kerugian yang semakin besar dan tidak mampu bertahan dalam kondisi tersebut.

Kabar tentang penutupan toko buku ini telah menjadi viral di media sosial dan menimbulkan rasa sedih di kalangan banyak netizen. Manajemen Toko Buku Gunung Agung mengungkapkan bahwa saat ini hanya tersisa lima toko yang masih beroperasi. Perusahaan menjelaskan bahwa sejak pandemi COVID-19 melanda, mereka telah melakukan langkah efisiensi dengan menutup beberapa toko atau outlet di berbagai kota seperti Surabaya, Semarang, Gresik, Magelang, Bogor, Bekasi, dan Jakarta.

Penutupan toko atau outlet bukan hanya dampak dari pandemi COVID-19 pada tahun 2020, tetapi juga terkait dengan upaya efisiensi dan efektivitas usaha yang sudah dilakukan sejak tahun 2013.

Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa Gunung Agung merupakan salah satu pelopor toko buku dan alat tulis di Indonesia. Jaringan toko buku ini sudah berdiri sejak tahun 1953.

Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, awalnya jaringan toko buku ini berupa sebuah kios buku, majalah, dan koran dengan nama kemitraan Thay San Kongsie yang berlokasi di Jakarta Pusat, didirikan oleh Tjio Wie Tay alias Haji Masagung (1927-1990).

Gambar oleh NoName_13 dari Pixabay

Seiring dengan perkembangan bisnis yang semakin pesat setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Haji Masagung kemudian mendirikan perusahaan baru yang bergerak dalam penerbitan dan impor buku dengan nama Firma Gunung Agung dan didukung oleh para penyair, penulis, cendekiawan, dan jurnalis.

Tidak puas dengan pencapaian tersebut, Haji Masagung memiliki tekad untuk meningkatkan tingkat literasi masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1954, ia menggelar pameran buku pertama di Indonesia yang mendapat respon positif dari masyarakat.

Selama beberapa tahun berikutnya, Haji Masagung terus mengembangkan perusahaannya hingga menjadi salah satu jaringan toko buku terbesar di Indonesia seperti sekarang ini.

Masuk ke era milenium baru, perusahaan mulai memperluas lini produknya dengan menyediakan alat tulis, kebutuhan sekolah, barang mewah, barang olahraga, alat musik, peralatan dan otomatisasi kantor, serta produk teknologi tinggi.

Saat ini, perusahaan telah mengoperasikan empat belas toko di sepuluh kota besar di pulau Jawa dengan luas area penjualan lebih dari 28.000 meter persegi.

Get notifications from this blog